cursor

NIKITA

Animation Blog

Slide 1 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 1 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 2 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 3 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 4 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 5 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 5 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 5 Title Here

Your Description Here..................................

ANIMASI

DIA atau DIRIKU

01.08 |

 
 
 
 
 
 
Sore-sore sambil nunggu pelajaran akuntansi dimulai enaknya nyanyi dulu yuk. Mungkin asyik buat ngilangin boring.. Let'us friend
ichi,,,,,, ni,,,, san,,,,, ready!!!!!!
 
Sungguh tak mungkin
 Dalam kisah ini
 Kita ‘kan bersatu
Bila tak pernah
 Ada perasaaan
 Cinta seutuhnya
Kini akhirnya
 Kau harus memilih 
Dia atau dirku
Yang pantas mendapatkan 
Pantas menjadi kekasihmu
[*]Sampai kapankah kita 
Akan bersama bila tak pernah ada
 Perasaan cinta natara kita
 Perasaan saling menyayangi
[**]Sampai kapankah kita
 Akan bersama bila kau hanya bisa 
Mencintaiku separuh hatimu
 Separuh kau mencintainya
Sungguh tak mungkin
 Sungguh tak bisa 
Kita ‘kan bersama 
Bila kau masih membagi cinta
Back to [*][**]
Read More

LAGU RINDU

04.51 |

 





Mantan adalah seseorang yang pernah berharga dalam hidup kita. apalagi jika dia masih berhubungan baik dengan kita ketika dia tak lagi menjadi milik kita. Cinta memang sudah berakhir tapi hubungan silaturahmi tak boleh berakhir. Aku tahu sekarang kita bukan sepasang kekasih lagi tapi apakah aku tak boleh merindukanmu???
 
Ai shitemo ii
bolehkah aku mencintaimu ?

Dari pada galau mending dengerin lagunya krispati dulu " LAGU RINDU"

Bintang malam katakan (sampaikan) padanya
Aku ingin melukis sinarmu di hatinya 
Embun pagi katakan padanya
 Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya
Tahukah engkau wahai langit 
Aku ingin bertemu membelai wajahnya
 Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah
 Hanya untuk dirinya
 Lagu rindu ini kuciptakan 
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta 
Walau hanya nada sederhana 
Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan
Read More

ANGKA JEPANG

04.17 |



                   JAPANESES
 
         Hari ini  aku belajar angka dalam bahasa Jepang. Did not difficult so easy. Caranya seperti matematic . teman, aku yakin kalian semua pasti udah pada pintar-pintar kan kalau masalah angka dalam bahasa Jepang. Sebenarnya sih aku agak kecewa dengan kurikulum pendidikan di Indonesia yang menghapuskan bahasa Daerah  dalam pelajaran wajib di SMA/SMK. Bahkan yang ditambah bahasa-bahasa asingnya. Padahal bahasa daerah adalah warisan nenek moyang kita yang harus dijunjung tinggi dan dilestarikan. Kebanyakan kita ngga bisa nulis aksara jawa tapi mahir kalau disuruh nulis huruf kanji, hiragana ataupun katakana.
Sebelum belajar angka dalam bahasa Jepang ,Ayo kita mulai berhitung teman dengan ragam bahasa yang sering kita dengar :
Jawa
Indonesia
Japanese
English
Korea
Siji
Satu
Ichi
One
Hana/il
Loro
Dua
Ni
Two
Tul/i
Telu
Tiga
San
Three
Set/sam
Papat
Empat
Yon
Fhour
Net/sa
Limo
Lima
Go
Five
Dasat/o
Enem
Enam
Roku
Six
Yosat/yuk
Pituh
Tujuh
Nana
Seven
Ilkob/cil
Wolu
Delapan
Hachi
Eight
Yodob/pal
Songo
Sembilan
Kyuu
Nine
Ahop/gu
Sepuloh
Sepuluh
Juu
Ten
Yol hana

CARA BACA ANGKA JEPANG SECARA DETAIL.
1 = ichi                  11 = juu ichi (rumus 10+1)                            30 = san juu (3+10)
2 = ni                     12 = juu ni (rumus 10+2)                               31 = san juu ichi (3+10+1)
3 = san                  13 = juu san (rumus 10+3)                            46 = yon juu roku (4+10+6)
4 = yon                 14 = juu yon ( rumus 10+4)                          55 = go juu go (5+10+5)
5 = go                    15 = juu go ( rumus 10+5)                             60 = roku juu (6+10)
6 = roku                16 = juu roku (rumus 10+6)                          72 = nana juu ni (7+10+2)
7 = nana               17 = juu nana (rumus 10+7)                         89 = hachi juu kyuu (8+10+9)
8 = hachi              18 = juu hachi (rumus 10+8)                        90 = kyuu juu (9+10)
9 = kyuu               19 = juu kyuu (rumus 10+9)                         96 = kyuu juu roku (9+10+6)
10 = juu                20 = ni juu (rumus 2+10)                               100 = hyaku

101 = hyaku ichi (100+1)                                               2.000 = ni sen (2+1000)
200 = ni hyaku (2+100)                                                   3.000 = san zen (pengecualian)
300 = sanbyaku (penecualian)                                   4.000 = yon sen (4+1000)
400 = yon hyaku (4+100)                                               5.000 = go sen (5+1000)
500 = go hyaku (5+100)                                                  6.000 = roku sen (6+1000)
600 = roppyaku (pengecualiaan)                               7.000 = nana sen (7+1000)
700 = nana hyaku (7+100)                                             8.000 = hassen (pengecualian)
800 = happyaku (pengecualian)                                                9.000 = kyuu sen (9+1000)
900 = kyuu hyaku (9+100)                                             9.068 = kyuu sen roku juu hachi (9+1000+6+10+8)
1.000 = sen                                                                         10.000= man

100.000 = juu man (10 +10.000)
1.000.000 = hyaku man (100+10.000)
1.600.000 = hyaku roku juu man (100+60+10.000)
1.689.000 = hyaku roku juu hachi man kyuu sen
761.917 = nana juu roku man sen kyuu hyaku juu nana
324.567 = san juu ni man yon sen go hyaku roku juu nana

2. Ni Hyaku Hachi (2+100+8)
2.087.698
1. Man (10000)
3. Nana Sen Roppyaku Kyuu Juu Hachi (7+1000+6+100+9+10+8)
Ket :  
1.    Baca 4 angka dari belakang man
2.    Baca huruf depan sisanya
3.    Baca Huruf belakang sisanya
4.    Gabungkan semua kata
2.087.698 = ni hyaku hachi man nana sen roppyaku kyuu juu hachi.
ARIGATOU GOZAIMASU
Read More

JOKOWI PRESIDEN KITA

05.01 |


KINI KITA PUNYA PRESIDEN BARU JOKO WIDODO

            Kemarin tanggal 20 oktober 2013 presiden baru kita JOKO WIDODO menjalankan pelantikan di Istanah merdeka. Seperti karakteranya yang super baik dan bersikap apa adanya beliau bercerita kepada para teman-teman wartawan bahwa tadi pagi sebelum berangkat ke Istanah Merdeka. Beliau bercerita tadi pagi hanya sarapan secuil pisang goreng dan minum jamu.
           Mungkin baru kali ini kita memiliki presiden yang tak pernah jaim dan apa adanya. Saat diwawancarai usai pelantikan bersama keluarganya, Jokowi lupa akan umur anak-anaknya. Lucu sekali bukan, dan anak-anak serta Ibu negara yang baru terlihat malu-malu saat menghadapi wartawan. Sebaiknya mulai saat ini keluarga Jokowi harus lebih terbiasa dalam menghadapi wartawan. karena sudah pasti mereka akan selalu menjadi sorotan seluruh rakyat. karena mereka adalah keluarga nomor satu dinegara Indonesia ini. sudah pasti kita menaruh harapan besar pada bapak presiden kita yang baru ini. agar Indonesia semakin maju dan tak tertinggal dari negara lainnya. Bukankah negara akan berjalan sesuai pemimpinnya. kita berharap Presiden baru kita akan bisa mengurangi segala bentuk korupsi di Indonesia ini, bahan pokok harganya stabil dan rakyat miskin hidup sejahtera.

           Apakah kalian tahu siapa sih presiden kita ini????

nih aku kasih tahu siapa sih bapak JOKOWI itu......
 Keberangkatan tim investigasi dalam rangka mencari jati diri Joko Widodo yang sebenarnya sengaja dirahasiakan demi alasan keamanan anggota tim dan mencegah antisipasi dari pihak – pihak yang berada di balik rekayasa pembentukan citra palsu tentang Joko Widodo atau Jokowi.
 Rekayasa pembentukan citra palsu terkait Jokowi sudah dilakukan secara intensif sejak Jokowi menjabat walikota Solo tahun 2005 lalu. Jokowi mendapat kompensasi besar dari pihak tertentu atas ‘bantuannya’ terhadap operasi pemberantasan ‘terorisme’ di Solo yang dilancarkan secara rahasia oleh intelejen AS dan oknum intelijen Indonesia.
Solo atau Surakarta dijadikan sebagai pusat medan perang pemberantasan terorisme oleh pihak intelijen AS semata – mata hanya berdasarkan kesaksian Hambali, tokoh terorisme yang ditahan AS di Guantanamo, saat dalam tekanan penyiksaan brutal pihak AS, menyebut Pesantren Ngruki di bawah pimpinan Ustad Abu Bakar Baasyir sebagai pusat terorisme Indonesia. Jokowi sebagai walikota Solo berperan membantu misi intelijen AS tersebut.
Pada tahun 2008, Jenderal Luhut Panjaitan sepakat ‘bermitra usaha’ dengan Jokowi melalui patungan pendirian PT Rakabu Sejahtera. Luhut selaku pemegang saham minoritas menyetor modal Rp. 15.5 miliar dan Gibran Rakabuming (anak tertua Jokowi, berusia 20 tahun pada 2008 lalu) menyetor Rp. 16.2 miliar. Luhut masuk sebagai pemegang saham di perusahaan milik Jokowi itu melalui PT. Toba Sejahtera, Induk grup usaha milik Luhut. Apa hidden agenda Luhut Panjaitan mendekati Jokowi sejak 6 tahun lalu itu ? Nanti kami sampaikan temuan – temuan tim investigasi.
Begitu tiba di bandara Adi Soemarno Solo, tim langsung memesan taksi menuju Bantaran Kali Pepe, Munggung, Manahan Solo yang selalu disebut – sebut dalam daftar riwayat hidup Joko Widodo sebagai rumah pertama keluarga Joko Widodo yang jadi korban penggusuran.
Perjalanan dari Bandara Adi Soemarno ke Bantaran Kali Pepe, Munggung Manahan Solo sekitar 38 menit. Setiba di di Bantaran Kali Pepe, tim langsung bertanya – tanya kepada warga setempat mengenai lokasi rumah pertama Joko Widodo yang selalu dicantumkan di riwayat hidup Joko Widodo menjadi korban penggusuran pertama oleh Pemda Surakarta. Dari belasan warga Bantaran Kali Pepe, tidak seorang pun warga yang mengetahui lokasi rumah pertama orang tua Joko Widodo. Bahkan semua warga di sana tidak yakin keluarga Joko Widodo pernah bertempat di Bantaran Kali Pepe, Manahan, Banjarsari, Surakarta.
Setelah hampir 1 jam bertanya – tanya, akhirnya tim investigasi disarankan menjumpai seorang warga Bantaran Kali Pepe yang merupakan teman kecil Iriana, istri Joko Widodo.
Yuli Susanto, itulah nama warga Bantaran Kali Pepe yang merupakan teman masa kecil Iriana. Rumahnya tidak jauh, sekitar 200 meter dari mulut gang jalan masuk menuju bantaran kali. Sampai rumah dimaksud, tim disambut hangat oleh Pak Yuli dan istrinya. Anak – anak mereka sedang berada di luar, mengikuti ibadah kebaktian Minggu.
Setelah memperkenalkan diri, tim langsung menanyakan kebenaran informasi rumah pertama orang tua Jokowi yang disebutkan beralamat di Bantaran Kali Pepe. Yuli Susanto, pria berusia hampir 50 tahun itu mengatakan tidak benar orang tua Joko Widodo pernah tinggal di sekitar Bantaran Kali Pepe. Yuli mengenal Joko Widodo selama puluhan tahun, sejak Jokowi bersekolah dasar di SD 111 Tirtoyoso, Manahan, Solo.
Berdasarkan keterangan Yuli Susanto, orang tua Joko Widodo bertempat tinggal di Jalan Ahmad Yani persis di depan Pool Bus Damri. Tetapi rumah itu sekarang tidak lagi ditempati oleh keluarga Joko Widodo. Yuli menambahkan, semasa kecil Joko Widodo selalu main di rumah paklek (adik bapaknya) yang bernama Miyono, seorang pengusaha mebel yang rumahnya juga berada persis di pinggir jalan Ahmad Yani. Miyono menjalankan perusahaan mebelnya bernama CV Roda Jati.
Mengenai siapa kedua orang tua Jokowi, Yuli Susanto mengaku tidak mengetahui persis. Tetapi dia mengaku kenal baik dengan keluarga istri Jokowi, karena Iriana atau Ana adalah teman sebaya dan sepermainan. Ayah kandung Iriana adalah seorang guru SMA. Iriana atau Ana memiliki 4 orang saudara, masing – masing bernama : Anik, Anto, Andi dan Anjas.
Mengenai kehidupan Joko Widodo semasa kecil, Yuli Susanto mengatakan Jokowi adalah anak orang berada karena ayah dan pakleknya adalah pengusaha mebel terkemuka di daerah itu. Jokowi sering datang bermain ke rumah pamannya itu dengan bersepeda. Pada masa itu sepeda untuk anak – anak adalah barang mewah dan hanya dimiliki oleh anak orang kaya saja.
Masa kecil Jokowi, memang jarang terlihat di sekitar rumahnya, dia lebih suka bermain di sekitar rumah pakleknya (pamannya) di pertigaan Jalan Ahmad Yani dan MT Haryono. Keengganan Jokowi kecil bergaul bersama anak sebaya di sekitar rumahnya, karena dia kurang suka pada teman – teman sebaya tetangganya yang selalu memanggilnya “Joko Klemer”.

Ejekan “Joko Klemer” diberikan teman – temannya karena penampilan Jokowi yang kayak perempuan atau kebanci – bancian. Perilaku ‘agak menyimpang’ dari Jokowi ini dapat dimaklumi karena semua adik Jokowi adalah perempuan. Masing – masing bernama Iit Sriyanti, Hidayati dan Titik Ritawati. Ketiga adik perempuannya ini menjadi teman seharian Jokowi semasa kecil hingga remaja di Tirtoyoso, Manahan, Banjarsari, Surakarta.
Karena ejekan “Joko Klemer” dari teman sebaya dan tetangganya itu, Jokowi atau Mas Joko jarang sekali bergaul di lingkungan tempat tinggalnya RT 03/14 dan lebih sering bermain di rumah Miyono pamannya di Jalan Ahmad Yani persis simpang jalan MT Haryono, Surakarta (Solo).
Tim Investigasi mohon pamit pada Pak Yuli Susanto setelah berbincang – bincang seputar diri Jokowi dan istrinya Iriana. Pak Yuli menawarkan diri mengantar kami ke rumah Jokowi yang berjarak hanya ratusan meter dari rumah Pak Yuli yang di gang bantaran kali Pepe, Munggung itu. Tawaran itu ditolak halus oleh tim, keterangan dari Pak Yuli Susanto sudah cukup jelas sebagai pedoman untuk mencari rumah Pak Widjiatno, ayah kandung Joko Widodo. Pak Yuli sebelumnya juga sudah berbaik hati menggambar denah lokasi rumah Widjiatno. Coretan itu disimpan tim, sekedar berjaga – jaga untuk dipergunakan bilamana perlu.
Meski menolak tawaran Pak Yuli mengantar ke rumah asal muasal dan tempat Joko Widodo dibesarkan, tim tak kuasa menampik ketika Yuli turut mengantar tim menyusuri gang keluar dari pinggiran bantaran kali Pepe, berbelok ke kiri hingga sampai di mulut gang simpang jalan Ahmad Yani. Dari depan mulut gang bantaran kali Pepe itu, persis di seberang jalan itu tampak rumah kediamanan Miyono, pengusaha Meubel pemilik CV Roda Jati, paklek atau adik almarhum Widjiatno ayah kandung Joko Widodo.

Rumah Miyono terlihat menonjol dibandingkan rumah – rumah lain di sekitarnya. Rumah berwarna krim itu sangat besar dan tertutup tembok cukup tinggi yang menjadi penghalang pihak luar untuk melihat ke sisi dalam rumah. Tim investigasi menyeberangi jalan Ahmad Yani untuk mendekati rumah dan mengintip ke dalam halaman rumah yang cukup luas itu. Terlihat 4 (empat) mobil mewah berada di garasi mobil yang dibangun di sisi kanan halaman rumah.
Di sebelah kanan rumah itu, terdapat sebuah rumah yang dibatasi tembok tunggal dan pagar yang sama model bentuk dan warna catnya dengan rumah Miyono. Menurut pedagang warung kopi di seberang jalan depan rumah Wiyono, pemilik rumah yang berdempetan dengan rumah besar Miyono itu, juga adalah milik keluarga Miyono. Kemungkinan rumah itu milik anak Miyono yang sudah berkeluarga, mengingat bentuk rumah, pagar dan catnya semua sama dengan rumah Miyono. Rumah sebelah itu luasnya sekitar tiga perempat luas rumah Miyono dan di depan rumah terpampang plank 1 x 1/2 meter bertulisan “Menjual Berbagai Jenis Oleh – Oleh Dari Tanah Suci – Mekah”.
Tim investigasi mencoba menengok ke sisi dalam kedua rumah yang mirip bentuk, model dan warna catnya itu. Sepi. Tidak terlihat seorang pun di dalam ke dua rumah itu. Hanya jejeran mobil mewah parkir di garasi halaman rumah. Menurut, penjual warung kopi di seberang jalan rumah, sebulan terakhir ini penghuni rumah jarang terlihat di dalam rumah. Hanya petugas pengamanan berseragam yang sesekali terlihat berada di dalam pos penjagaan yang terletak di sisi kiri rumah utama, persis di bagian depan dalam pintu masuk rumah.
Rencana tim investigasi masuk ke dalam rumah Miyono yang terletak persis di pertigaan Jalan Ahmad Yani – MT Haryono itu kandas karena tak seorang pun dapat dimohonkan izinnya dan tak terlihat tanda – tanda penghuni bangunan besar yang cukup mewah itu ada di dalam rumah.
Dengan menumpang kembali taksi bandara yang masih setia menunggu, dari depan rumah Miyono, tim bergerak meluncur ke rumah Widjiatno di kawasan Tirtoyoso, Manahan. Sesuai petunjuk Pak Yuli, rumah itu berada di sebelah kiri jalan Ahmad Yani. Setelah melewati dua pertigaan kecil, tim investigas tiba di pertigaan jalan persis di depan Pool Bus Damri. Tim meminta supir berbelok ke kiri jalan yang menuju ke arah stadion Manahan Solo itu. Seratus meter dari pertigaan jalan masuk tadi, ada persimpang tiga lagi. Kami turun dari taksi dan berjalan kaki menelusuri satu per satu rumah di sekitar itu sembari mencari – cari warga yang dapat diminta informasinya mengenai rumah keluarga Widjiatno, ayah kandung mantan walikota Solo, Joko Widodo.
Sasaran atau target utama tim investigasi adalah warga Tirtoyoso yang berusia di atas 50 tahun, yang potensial merupakan bekas teman sepermainan Jokowi dan atau mengenal persis siapa dan bagaimana Jokowi sewaktu belia. Melalui penjaga warung kecil di depan salah satu rumah warga, kami mendapat informasi rumah lama keluarga Widjiatno persis di belakang salah satu rumah warga yang saat itu terlihat ramai karena sedang berlangsung acara ibadah kebaktian Minggu. Kami segera mendatangi rumah warga yang hanya berjarak 30 meter dari warung kecil itu.
Kebetulan acara ibadah Kebaktian Minggu sudah selesai dan suasana di dalam rumah terdengar riuh dengan suara tawa dan perbincangan jamamaah. Setelah mengucapkan salam dan menyapa sebagian tamu yang duduk di teras depan rumah itu, kami dipersilahkan masuk ke halaman rumah dan dipersilahkan dengan hangat duduk di teras oleh tuan rumah, seorang ibu lewat paruh baya yang berusia sekitar 50 tahun. Setelah berbasa basi sebentar, kami bertanya tentang lokasi rumah Pak Widjiatno, ayah kandung Gubernur DKI Jakarta, yang sekarang sedang mencalonkan diri jadi presiden Indonesia.
Dari keterangan Ibu Soenarso, tuan rumah acara kebaktian itu, kami mendapatkan informasi bahwa rumah keluarga Joko Widodo persis berada di belakang rumahnya. Sisi belakang rumah keluarga Sunarso itu berdempetan dengan sisi belakang rumah keluarga Widjiatno yang menghadap ke jalan besar atau jalan raya Ahmad Yani.
Menurut Bu Sunarso dan para tamu yang hadir di rumah itu, keluarga Widjiatno sudah cukup lama tidak menempati rumah miliknya karena sudah pindah ke daerah Sumber, yang berlokasi cukup jauh, sekitar 4 kilometer dari rumah pertama mereka. Rumah keluarga almarhum Widjiatno itu sekarang dihuni oleh orang lain yang diduga masih merupakan kerabat dan ditugaskan khusus untuk menjaga rumah itu.
Salah seorang tamu di rumah Keluarga Soenarso, yang bernama Pak Wiyono mengaku mengenal baik almarhum Widjiatno, ayah kandung Jokowi. Pak Wiyono yang berusia 78 tahun itu adalah tetangga dekat eyang atau kakek kandung Jokowi yang merupakan lurah di Kragan, Karanganyar, Surakarta.
Dari keterangan Wiyono, tim mendapat informasi bahwa kakek Jokowi dijuluki “Lurah Dongkol” karena menjabat sebagai lurah selama puluhan tahun dan tidak pernah diganti hingga meninggal dunia. Wiyono mengenal baik ayah kandung Jokowi hingga sekitar tahun 1980an. Dia jarang bertemu ayah kandung Jokowi itu sejak Widjiatno pindah dari rumah ayahnya di Kragan, ke rumah barunya di Tirtoyoso, Manahan Solo.
Tim investigasi sayangnya tidak bisa lama berbincang dengan Pak Wiyono karena terus didesak oleh Bu Soenarso untuk segera menjumpai Pak Margono, mantan ketua RT 03 yang sejak tahun 1990 hingga sekarang menjabat selaku ketua RW 14, Tirtoyoso, Manahan, Banjarsari, Surakarta. Menurut Bu Soenarso, Pak Margono adalah orang yang paling tahu dan mengenal keluarga Widjiatno dan Jokowi karena sejak tahun 1977, Margono sudah menjadi warga RT 03 dan menjabat Ketua RT sejak tahun 1983.
image
Pak Margono, sesepuh warga Tirtoyoso, mantan ketua RT 03/14 dan sekarang menjabat ketua RW 14 Tirtoyoso, Manahan, Banjarsari, Surakarta.
Setiba di depan rumah tinggal Pak Margono, tim mengucapkan salam dan menyerukan nama Pak Margono. Rumah berpagar besi cat hijau itu terlihat sepi. Pintu pagar tergembok, namun pintu dan jendela rumahnya terbuka, menandakan ada penghuni di dalamnya.
Sekitar dua menit menunggu, muncul keluar seorang tua dengan senyum ramah mempersilahkan masuk sembari bergegas membuka gembok pagar rumah. Kami pun kemudian masuk dan dipersilahkan duduk di kursi di teras rumah Ketua RW itu. Pak Margono menjelaskan rumahnya terlihat sepi karena anak – anaknya sudah berkeluarga dan pindah ke kota lain.
Setelah memperkenalkan diri, tim mulai bertanya dan mengorek informasi tentang keluarga almarhum Widjiatno dan fakta – fakta seputar kehidupan Joko Widodo alias Jokowi.
Pak Margono menjelaskan bahwa tim kami ini adalah tamu kedua yang mendatangi rumahnya dan bertanya – tanya tentang keluarga besar Jokowi. Sebelum kami, Pak Margono dikunjungi wartawan dari Solopos. Beliau menyatakan keheranannya kenapa informasi atau berita yang beredar tentang diri Jokowi dan keluarganya sama sekali berbeda dengan kenyataan sebenarnya.
Pak Margono adalah pensiunan guru PNS. Dia dan keluarga pindah, menjadi warga RT 03/RW 014 Tirtoyoso, Manahan, Banjarsari, Surakarta (Solo) sejak tahun 1977. Dia mengenal baik hampir semua warganya, termasuk Jokowi yang terakhir datang ke rumahnya sekitar setahun lalu dalam rangka meminta surat pengantar Ketua RW untuk suatu keperluar Gibran Rakabuming, anak tertua Jokowi.
Tim investigasi memulai pertanyaan dengan meminta konfirmasi apakah benar rumah di Jalan Ahmad Yani, persis di depan pool bus Damri adalah rumah alm Widjiatno, ayah kandung Joko Widodo. Pak Margono membenarkan informasi itu dan menegaskan bahwa hingga sekarang ini, rumah itu tetap masih merupakan rumah milik keluarga besar Joko Widodo.
Ketua RW 14 Manahan Solo itu, membantah jika disebutkan rumah alm Widjiatno itu telan dijual. Menurutnya, jika rumah itu sudah dijual, tentu sebagai Ketua RW, pihaknya mengetahui secara pasti. Mengingat setiap transaksi jual beli rumah harus melampirkan surat keterangan dari Ketua RW setempat. Menurut beliau, rumah bekas kediaman keluarga Jokowi itu sekarang ditempati oleh orang lain, diduga masih merupakan kerabat keluarga Jokowi.
Pak Margono menegaskan bahwa Joko Widodo tidak pernah memiliki nama kecil Mulyono atau Mulyatno. Dari dulu nama Joko Widodo adalah Joko Widodo, biasa dipanggil Mas Joko.
Mengenai agama Joko Widodo dan keluarganya, sesuai catatan RT dan RW serta KTP yang diterbitkan kelurahan Manahan, kecamatan Banjarsari, Surakarta, agama Joko Widodo adalah Islam. Meski begitu, Pak Margono mengaku seumur hidupnya selama tinggal di Tirtoyoso, Manahan, Joko Widodo tidak pernah terlihatnya mengerjakan Shalat sebagaimana lazimnya umat islam.
Keterangan Margono dan tetangga Jokowi itu menjawab pertanyaan besar mengenai agama Jokowi selama ini. Jokowi beragama Islam tapi dipastikan baru akhir – akhir ini dia mengerjakan shalat. Terbukti dengan ketidakpahaman Jokowi mengenai tata cara bersuci (berwudhu) dan tata cara shalat berjamaah.
Ayah Jokowi bernama Widjiatno dan Ibunya bernama Sudjiatmi berasal berasal dari desa Giroroto, Boyolali, sekitar 12 kilometer dari Solo dan Klaten, yang dikenal dengan nama daerah segitiga Solo – Boyolali – Klaten. Sejarahwan menyebut daerah itu sebagai pusat atau basis gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di era 1960an. Apakah ini sebabnya Jokowi selalu rahasiakan asal usul kedua orang tuanya ? Wallahualam bissawab.
Ketika sedang kampanye pilkada DKI Jakarta tahun 2012 lalu, Jokowi sempat diberitakan berbagai media salah dalam melaksanakan wudhu ketika hendak shalat Jumat di sebuah mesjid kelurahan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, di mana setelah membasuh muka, Jokowi langsung membasuh kaki.
Demikian juga ketika Jokowi menjadi imam dalam shalat zuhur berjamaah, Jokowi menjaharkan (mengeraskan suara) ketika membaca surat al fatihah. Disangkanya, adab shalat zuhur sama dengan shalat Jumat.
Sebuah pernyataan menggelikan juga dilontarkan Jokowi ketika diminta untuk jadi imam shalat berjamaah bersama Jusuf Kalla minggu lalu. Jokowi yang diminta jadi imam oleh Jusuf Kalla, menjawab, ” Saya kira Pak JK tadi berwudhu”. Pernyataan Jokowi itu sempat membingungkan JK dan orang – orang yang mendengarnya. Terbukti juga Jokowi ketika menjadi shalat salah dalam membaca surat alfatihah. Jokowi memang diajar kilat untuk bisa mengerjakan shalat oleh seorang ustad. Kursus kilat shalat ini dilakukan Jokowi pertama kalinya saat mengikuti pilgud DKI Jakarta. Seusai pilgub, kursus berhenti dan baru dimulai lagi saat mengikuti pilpres. Belajar shalat hanya untuk kepentingan pencitraan dan untuk menyamar jadi seorang islam yang sebenarnya.
Menurut para tetangga, warga RT 03/14 Tirtoyoso, Jokowi atau Mas Joko juga sangat jarang bergaul dengan tetangga atau bermain dengan teman – teman sebayanya di sekitar rumah tinggalnya. Joko tidak pernah ikut terlibat dalam kegiatan remaja, Karang Taruna dan kegiatan – kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya di kawasan Tirtoyoso, Manahan.
Ketika ditanya pendapat beliau, kenapa atau apa kira – kira yang menjadi alasan Joko enggan bergaul dengan tetangga sekitarnya, Pak Margono menjawab dirinya tidak tahu persis.
“Saya tidak tahu persis kenapa. Setahu saya, Joko itu anak rumahan. Kegiatan masa remaja mas Joko hanya di rumah dan sekolah. Joko lebih sering terlihat bermain – main dengan adik – adinya yang semuanya wanita,” jelas Margono kepada tim investigasi pada hari Minggu 25 Mei 2014 lalu.
Mengenai tudingan bahwa Joko Widodo itu keturunan cina, dibantah oleh Pak Margono. “Itu tidak benar. Almarhum Widjiatno atau sekarang disebut orang sudah diganti dengan nama panggilan Noto Mihardjo adalah pribumi asli. Wong Jowo kok. Eyang Kakung (eyang laki – laki) Joko itu lurah Kragan, Karanganyar. Ga mungkin jadi lurah tempo dulu kalau beliau itu cina,” tegas Pak Margono. Dia heran tak habis pikir kok ada tudingan Jokowi dan keluarganya adalah keturunan cina. Penelusuran tim investigasi membuktikan bahwa isu Jokowi adalah keturunan cina sengaja ditiupkan kubu Jokowi untuk mengalihkan isu mengenai siapa sebenarnya Jokowi, sekaligus untuk meraih simpati publik seolah – olah Jokowi dizalimi dengan fitnah keji.
Latar belakang Jokowi yang diberitakan miskin atau dari keluarga tidak mampu, juga dipertanyakan Pak Margono. Mantan guru ini tidak mengerti kenapa bisa muncul berita itu. Ayah Joko Widodo bernama Widjiatno termasuk pengusaha meubel yang sukses, meski pada saat itu belum sesukses Jokowi ketika mengambilalih dan mengelola usaha peninggalan ayahnya. Sedangkan ayahnya menekuni profesi tukang kayu berawal dari keluarga istrinya (ibu Jokowi) yang berprofesi tukang kayu di Giriroto Boyolali sebagai usaha keluarga turun temurun.
Dengan lancar dan yakin, Pak Margono menerangkan bahwa Widjiatno yang dikenalnya baik itu masih hidup atau belum meninggal dunia ketika Jokowi menikah dengan Iriana. Pak Margono bahkan menjelaskan dirinya sempat berfoto bareng bersama Pak Widjiatno ketika pesta perkawinan Joko Widodo – Iriana dilangsungkan. Sayangnya, ketika tim investigasi meminta diperlihatkan foto tersebut, Pak Margono yang sudah berusaha mencarinya, gagal menemukan foto itu. Ternyata, album foto – foto perkawinan Joko Widodo yang diselenggarakan secara cukup mewah pada jamannya itu, terbawa oleh putra Pak Margono yang sekarang tinggal di Tegal, Jawa Tengah. Beliau berjanji akan memintanya kembali agar dapat diperlihatkan ketika kami mampir lagi ketika melakukan investigasi tahap kedua.
Rasa penasaran terhadap latar belakang kehidupan Jokowi membawa langkah tim investigasi menuju lokasi pabrik PT. Rakabu Sejahtra yang didirikan Jokowi pada tahun 2009 bersama Jenderal Purn. Luhut Binsar Panjaitan.

Dari data yang ditemukan, Luhut dan Jokowi sepakat mendirikan perusahaan bersama di mana Jokowi menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 51% dengan setoran modal Rp 16,19 miliar atas nama anaknya Gibran Rakabuming yang saat itu baru berusia 20 tahun. Sedangkan Luhut tercatat sebagai pemegang saham minoritas sebesar 49% dengan setoran modal Rp 15,5 miliar pada PT Rakabu Sejahtra. Kemitraan usaha Jokowi dan Luhut Panjaitan ini selalu disembunyikan atau dirahasiakan mereka dari publik. Bahkan Luhut Panjaitan pada awalnya selalu menyembunyikan hubungan antara dirinya dengan Jokowi. Nama PT Rakabu Sejahtera merupakan gabungan nama PT Rakabu Furniture milik Jokowi dan PT Toba Sejahtra milik Luhut Panjaitan.
PT Rakabu Sejahtra memiliki pabrik yang berlokasi di Solo, Jawa Tengah. PT. Toba Sejahtra memiliki saham minoritas dalam pabrik yang memproduksi berbagai furnitur olahan kayu dalam bentuk rangka pintu, lantai, dan lain-lainya ini. Produk-produk tersebut banyak dijual untuk pasar ekspor. Pabrik dan gudang PT Rakabu ini tercatat dua kali terbakar pada tahun 2012 lalu. Kebakaran pertama pada tanggap 26 Juli 2012 dengan kerugian sekitar Rp 400 juta dan kebakaran kedua pada tanggal 12 September 2012 dengan kerugian ditaksir Rp 80 juta. Masing – masing penyebab kebakaran tersebut hingga kini masih misterius. Namun, yang pasti kedua kebakaran itu terjadi saat putaran pertama dan putaran kedua pilgub DKI Jakarta 2012 lalu.

Tak pelak lagi, Luhut Panjaitan adalah tokoh yang selama ini menjadi mentor dan pembimbing Jokowi. Sesuai dengan tulisan yang pernah dipublikasikan majalah DETIK pada tahun 2012 lalu, Luhut adalah orang yang membujuk Jokowi agar bersedia mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Berdasarkan informasi yang kami terima, sudah sejak lebih 3 tahun tahun lalu Jokowi dipersiapkan sejumlah jenderal yang bergabung di PT Toba Bara Sejahtera, perusahaan yang didirikan Luhut dan sejumlah pensiunan jenderal, untuk digadang – gadang menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI.
Untuk memuluskan rencana itu, Luhut meminta anggota Tim Begawan, lembaga kajian bentukan Luhut, untuk melakukan survei terkait wacana pengusungan Jokowi sebagai cagub di Pilkada DKI Jakarta. Ternyata, Jokowi mendapat dukungan berarti dari responden.
Luhut diketahui sering mengundang Jokowi datang ke lantai 17 gedung Wisma Bakrie 2 Jalan HR Rasuna Said yang merupakan kantor PT Toba Bara Sejahtera, perusahaan yang didirikan Luhut bersama beberapa pensiunan jenderal TNI. Dalam setiang kesempatan datang ke kantor Luhut, mereka berdiskusi dengan para pensiunan jenderal kolega Luhut, antara lain Jend (Purn) Fachrul Razi mantan Wakil Panglima TNI , mantan Sekjen Dephan Jend (Purn) Jhoni Lumintang, mantan Kodiklat TNI Letjen TNI (Purn) Sumardi, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Mayjen TNI (Purn) Zaenal Abidin, mantan Ka BAIS Mayjen (Purn) Ansyori Tadjudin. Jadi sebenarnya, Jokowi ini sudah lama dipersiapkan menjadi ‘proxy’ sejumlah mantan jenderal yang ingin berkuasa melalui Jokowi.
Bagaimana keterlibatan James Riady, Edward dan Edwin Suryawidjaja, Hartono, Antony Salim, Tommy Winata dan hampir seluruh konglomerat tionghoa, serta peran strategis Stanley Berhard Greenberg sang ahli pollster dan konsultan politik nomor satu dunia dalam pemenangan Jokowi pada pilkada DKI Jakarta dan dukungan penuh mereka terhadap Jokowi sebagai capres pilpres 2014.
Benang merah keterlibatan Robert Budi Hartono (pemilik grup usaha Bank BCA dan Rokok Djarum, keluarga terkaya No. 1 di Indonesia versi majalah Forbes) dan keluarganya (Viktor, Martin dan Armand Hartono) dalam mendukung Joko Widodo menjadi capres boneka terlihat jelas pada kolusi antara Jokowi dengan salah satu perusahaan PT Loka Niaga Adipermata (salah satu perusahaan milik keluarga Hartono) di proyek pengadaan reklame Videotron Manahan, Solo, pada tahun 2008 lalu.

Surat dari PT Loka Niaga Adipermata (LNA) kepad Walikota Solo Joko Widod pada tanggal 15 Desember 2008 tentang permohonan kesediaan LNA mengikuti lelang proyek Reklame Videotron langsung diberi disposisi oleh Jokowi untuk segera dijawab dan diberi atensi khusus oleh Kadispenda Solo Budi Suharta. Dan pada tanggal 19 Desember 2008, Kadispenda Solo mengirim surat balasan kepada LNA perihal Rekomendasi Untuk LNA didaftarkan sebagai Peserta Lelang Terdaftar pada Pemerintah Kota Solo.
Kolusi Jokowi dan Hartono (LNA) itu menghasilkan keputusan LNA sebagai satu – satunya peserta lelang VIDEOTRON dan dinyatakan sebagai pemenang lelang, dengan melanggar semua aturan perundang – undangan yang berlaku.
Bukti kedua keterlibatan keluarga Hartono dalam penggalangan dukungan terhadap Jokowi sebagai presiden boneka, terlihat pada saat Pilkada gubernur DKI Jakarta di mana staf Hartono di Bank BCA yaitu Kevin Wu bersama Benny Chandra Ketua Persatuan Tionghoa Indonesia, Lia Angraeni utusan Antoni Salim (Indofood / Salim Grup), Jhonny Liem Ketua Asosiasi Pengusaha Elektronik Indonesia, Hermawi Taslim, Rudi Hartono dan sekitar 50 pengusaha cina Indonesia, pada 15 September 2012 berkumpul di Panini Cafe, Kuningan, Jakarta Selatan dalam rangka penggalangan dana tambahan untuk pemenangan Jokowi pada Pilkada Gubernur DKI Jakarta.
Pertemuan ini adalah pertemuan ketiga, setelah sebelumnya mereka juga berkumpul dan telah mengumpulkan uang ratusan miliar rupiah untuk membantu pemenangan Jokowi.
  1. Muchtar Riady, James Riady, John Riady (Keluarga besar Riady)
Keterlibatan keluarga besar Riady pendiri dan pemilik Grup Lippo dan Grup First Media pada rencana menjadikan Joko Widodo sebagai capres boneka berawal dari permintaan Luhut Panjaitan cs kepada James Riady untuk mempertimbangkan Jokowi sebagai calon presiden yang dapat didukung karena profil Jokowi sangat sempurna dalam memperjuangkan kepentingan mereka terkait pengembangan bisnis, politik dan agama (kristen) di Indonesia. Jokowi yang tidak memiliki nasionalisme dan patriotisme akan mudah dijadikan boneka bagi para konglomerat dan mafia cina.
 Peran James Riady sangat penting karena status James Riady sebagai agen intelijen China (sama seperti Ayahnya : Muchtar Riady), dan sekaligus merupakan teman karib Bill Clinton (mantan presiden AS) serta anggota paguyuban elit Arkansas Connection, di mana Bill dan Hilary Clinton sebagai tokoh utamanya di samping beberapa elit politik AS, seperti John Kerry (Menlu AS), Rahm Emmanuel (Kepala Staf Gedung Putih) Stanley Berhard Greenberg (konsultan politik nomor 1 dunia) dan lain lain sebagai anggota Arkansas Connection.

Keberhasilan Luhut Panjaitan dan Hendropriono menarik James Riady menjadi pendukung utama Jokowi memberikan kekuatan yang luar biasa untuk mewujudkan tujuan mereka : Jokowi sebagai capres boneka.
Melalui James Riady, Stanley Bernhard Greenberg dapat dilibatkan menjadi konsultan politik Jokowi. Greenberg adalah konsultan politik, ahli strategi dan pollster nomor wahid dunia. Berkat polesan Greenberg, Jokowi dapat diorbitkan menjadi ‘tokoh hebat’ dengan merekayasa sejumlah pemberitaan tentang Jokowi di jaringan media internasional dan memanipulasi aneka ragam penghargaan – penghargaan fiktif untuk Jokowi.
 Greenberg merancang dan mengatur skenario untuk menciptakan persepsi publik bahwa Jokowi adalah tokoh hebat luar biasa dalam waktu singkat. Pembuatan film berjudul Sukarno dan Jokowi juga dimaksudkan untuk membangun pencitraan hebat tentang diri Jokowi, dan sebaliknya menghancurkan citra Bung Karno. Di film Sukarno, digambarkan Bung Karno seperti seorang mata keranjang, play boy dan berjiwa lemah. Jokowi direkayasa agar muncul dan mencuat menjadi ikon politik baru menggantikan Bung Karno.
 Mengenai biaya untuk pencitraan dan popularitas palsu Jokowi, para konglomerat cina Indonesia termasuk para konglomerat koruptor BLBI dan buronan Pemerintah RI. Konglomerat – konglomerat koruptor BLBI di Singapura telah menyumbang untuk pemenangan pilkada DKI sebesar US$ 50 juta (Rp 600 miliar) dalam dua tahap. Dilanjutkan pengumpulan dana besar – besaran untuk mendukung pemenangan Jokowi dalam pilpres 2014.
 Luhut Panjaitan cs juga berhasil menarik keluarga Suryawidjaya (mantan orang terkaya nomor 2 di Indonesia) untuk bergabung bersama mereka mendukung capres boneka Jokowi. Keberhasilan ini sangat berarti karena ada jaminan logistik (uang, jaringan bisnis dan media.

Tidak kalah penting adalah bergabungnya Sang Taipan, Toako (Kakak Besar) para konglomerat cina Indonesia yakni Antoni Salim (putra Liem Sioe Liong, Salim Grup, mantan konglomerat terkaya Nomor 1 di Indonesia).
Sinergi hampir seluruh kekuatan politik dan bisnis komunitas cina Indonesia membuat Jokowi saat itu dijuluki “unstoppable man”. ini juga yang akhirnya, dengan bantuan James Riady agen intelijen China, mengantarkan PDIP bekerjasama dengan Partai Komunis China (PKC) melalui program studi banding ke China dalam rangka belajar dan merevitalisasi ideologi komunis dan persiapan pendirian sekolah partai di Indonesia. Puluhan elit PDIP belajar ke PKC China dalam tiga gelombang tahapan, sebelum akhirnya dihentikan karena terbongkar ke publik dan mendapat banyak kecaman dari rakyat Indonesia yang anti Komunis.
Kolaborasi komunitas cina Indonesia kemudian menjadi hampir sempurna ketika kelompok bisnis dan jaringan Tommy Winata juga bergabung dengan komunitas cina ini, mendukung rencana besar konspirasi global menjadikan Joko Widodo sebagai capres boneka mereka di Indonesia.
Unsur – unsur yang bersatu dalam konspirasi global untuk menguasai Indonesia, selain PKC China, arkansas connection, juga terdapat China Connection Dunia yang menyatakan mendukung rencana Jokowi jadi presiden boneka. Salah satunya, adalah Thaksin Shinawarta mantan PM Thailand yang juga konglomerat keturunan cina terkaya di Thailand yang menyatakan dukungan kepada Jokowi melalui mantan penasihat politiknya Liem Siok Lan atau Justani, mantan aktivis ITB dan istri mayjen purn Suarip Kadi yang juga diketahui terkoneksi dengan CIA.

cukup sekian ya teman. semoga bermanfaat!!!!
Read More