cursor

NIKITA

Animation Blog

ANIMASI

CERPEN BARUKU "KARENA IBUMU AKU TERLUKA"

05.07 |



 "KARENA IBUMU AKU TERLUKA"



Yang aku sayang kini telah diambil orang
Yang aku cinta kini telah tiada
Mungkin ini semua sudah takdir yang maha kuasa
                Setiap kali mendengar lagu itu aku selalu teringat Irvan,dia kekasihku. Namun kini kita telah berpisah. Namun perpisahan itu tak pernah kami inginkan. Aku dan Irvan pacaran udah dari kelas satu SMP. Dan tetap berjalan sampai SMA. Sejak pertama jadian sampai lima tahun pacaran,kita jarang bertengkar,hubungan kita juga baik-baik saja. Irvan sering aku ajak  main kerumah. Dia juga sudah akrab dengan kedua orang tuaku. Dia sering main catur dengan ayahku.
                Aku juga sering diajak kerumahnya. Ibunyanya baik padaku, ibunya punya butik didekat rumahku. Aku sering main dibutik ibunya. Setiap tiba hari jadian kita, dia selalu memberi kejutan yang tak pernah bisa aku duga. Kebetulan hari jadian kita bertepatan dengan hari ulang tahunku.
                Ketika pertama kali ngrayain hari jadian kita. Saat itu usiaku 14 tahun. Irvan ngajakin aku ke kantin,terus dia ngambil sesuatu dari tasnya. Ternyata dia mengeluarkan kotak berisi roti. So sweet sih tapi rotinya udah agak ancur,,,, heeeheee....?????
                “Nit,sorry ya,,,, rotinya ancur, cause tadi aku berangkatnya kesiangan.hmmmm..... so laria-larian and lupa kalo bawa roti buat kamu.” Kata Irvan padaku dengan wajah sedih.
“iya ngga apa-apa, ini sudah sesuatu banget buat aku. Thanks ya.”
Irvan tersenyum dan meletakkan lilin dengan angka 1. Ngga nyangka kita pacaran udah satu tahun. Aku happy banget bisa mengenal Irvan. Dia baik and perhatian sama aku.
Waktu terus  berjalan,udah hampir dua tahun kita pacaran. Walau ortuku bilang ini hanya cinta monyet,tapi aku berusaha untuk bisa jadi yang terbaik untuk Irvan.
Hari jadian kita yang kedua kita ngga ngrayain ,cause kita sedang disibukkan dengan UAN. Maklum udah kelas tiga SMP. Setelah lulus kita daftar di SMA yang sama. Alhamdulillah ternyata Allah masih mengijinkan kita untuk terus bersama. Kita akhirnya diterima di sekolah yang sama.
Saat ngrayain hari jadian kita yang ketiga. Dia ngasih aku kalung dengan liontin bertuliskan huruf depan nama kita masing-masing. Dan sepucuk surat .
Dear : my love
Kita udah tiga tahun pacaran. Alhamdulillah kita jarang bertengkar,,,,, hehehehe. Asyik punya pacar baik kayak kamu. Kamu juga senengkan punya pacar kayak aku,,,,,,,?????
walau kadang-kadang aku nyebelin and suka jahilin kamu tapi aku sayang banget sama kamu..
            met ultah ya bebz,, I hope we are always forever.
Your love                         
Membaca surat darinya aku tersenyum-senyum sendiri. Ngga nyangka ternyata dia bisa nulis surat cinta. Hari-hari yang aku lalui begitu indah. Karena Irvan selalu ada disampingku.
Tanggal 22 september 2011,tepatnya tahun ke empat hari jadian kita.Ini tepat usiaku 17 tahun. Kebetulan dulu Irvan nyatain cintanya tepat dihari ulang tahunku, jadi hari jadian kita bertepatan dengan ulang tahunku juga. Sweet seventeen yang begitu indah dalam hidupku. Dan mungkin tak akan terlupakan. Apalagi kata orang ulang tahun yang ke 17 itu adalah ulang tahun yang special, karena di usia ini kita mulai beranjak dewasa.
Hari ini Irvan ngajakin aku ke kafe tempat favorit kita. Aku udah nyiapin kado special buat dia, biasanya sih dia yang selalu kasih kado. Kali ini aku juga ngasih kado buat dia. Aku beli jaket couple warna merah satu bertuliskan “namjachingu” (cewek nyebut pacarnya dalam bahasa korea) dan yang satunya bertuliskan “yeojachingu” (cowok nyebut pacarnya dalam bahasa korea). Maklum aku termasuk gadis remaja yang suka K-pop. Meski banyak orang yang bilang cowok korea imitasi semua. Tapi aku suka lagu dan dance mereka.
Kita janjian jam tujuh udah harus di kafe. Ternyata aku nyampek duluan. Ku lihat Irvan dikejauhan bawa bingkisan gede banget, aku ngga tahu itu isinya apaan.
“Hay,, beb.. udah lama?”
“Belum kok beb, mau makan apa nih?”
“Apa yah,,, kali ini aku terserah kamu saja deh.”
“Okeyy,,, iga bakar adja ya.”
Irvan Cuma manggut-manggut adja. Dia ngasih kado yang dibawa tadi ke aku. Ternyata isinya boneka doraemon.
“Makasih ya beb, ini boneka yang aku pengenin dari dulu. Ini aku juga punya sesuatu buat kamu.”
“Apa ini beb?”
“Udah beb buka adja, ntar kamu juga tahu.”
Dia kelihatan seneng banget waktu buka kado dari aku. Dan warna favorite dia warna merah. Selesai makan Irvan nganterin aku pulang. Didepan rumah aku ngga buru-buru masuk. Hari ini bintangnya banyak , bulannya terang banget walaupun belum penuh.
“Beb kalau kata ramalan Yunani kuno, kalo kita nulis nama seseorang yang kita sayang di antara bintang-bintang. Dia bisa jadi jodoh kita.” Kata Irvan sambil nulis nama aku.
“Masak sih beb, aku ngga percaya tahayul kayak gituh.”
“iya juga sih beb. Udah malem nih, aku pulang dulu ya.”
Malamku kali ini indah banget, rasanya dunia ini hanya milikku dan Irvan.
Hari-hariku tetap indah dalam kebahagiaan bersama Irvan. Semester dua kelas XII SMA sudah tiba. Di kelasku ada anak baru dari Palembang, namanya Zenda. Dia cantik, putih tapi sayang dia ganjen banget. Dia coba cari perhatian ke Irvan. Bikin sebel aja dech, dengan semua tingkah lakunya. Irvan sih ngga nangepin dia, tapi dia seperti teropsesi sekali dengan Irvan. Dia berusaha mencari tahu segala tentang Irvan. Sampai-sampai dia main kerumahnya Irvan. Dia juga cari-cari perhatian sama Ibunya Irvan. Aku mulai was-was dengan tingkah laku Zenda. Aku takut ini bisa jadi bumerang buat hubunganku dengan Irvan. Zenda sering kali main ke rumah Irvan dan Ibunya juga mulai berbeda sikapnya ke aku. Ibunya sedikit cuek. Entah apa saja yang Zenda ceritakan pada ibunya Irvan sehingga Ibunya Irvan bisa care banget sama Zenda.
Sikap Zenda semakin keterlaluan. Dia selalu ngrecokin aku sama Irvan. Dia selalu ngikutin Irvan kemanapun Irvan pergi. Aku juga melihat ada yang berbeda dari Irvan, pandangannya ke Zenda seperti ada rasa. Aku sekarang begitu disibukkan dengan Ujian Nasional, aku ngga ingin terlalu memikirkan tentang cinta. Biarlah semua berjalan apa adanya. Bukankah suatu hubungan itu hanya perlu kejujuran dan kesetiaan disamping sebuah rasa cinta. Ketika Irvan tetap setia maka aku tak akan pernah khawatir tentang hubungan kami.
Kini Ujian Nasional telah usai aku disibukkan lagi dengan hasratku untuk bisa diterima di PTN. Kemaren saat ada kesempatan mengikuti seleksi PTN lewat jalur undangan aku tidak lolos. Kali ini aku harus bisa lolos lewat jalur tes tulis. Aku memilih tiga jurusan dalam dua universitas. Dan jurusan yang aku pilih semuanya PGSD. Itulah cita-citaku menjadi seorang guru SD. Terserah orang mau bilang apa tentangku yang penting aku bahagia ketika suatu saat nanti aku bisa menjadi seorang guru SD. Mengajarkan banyak ilmu yang aku tahu pada murid-muridku.
Irvan juga sibuk dengan PTN, dia daftar ke dokteran di dua buah Universitas Negeri. Semoga saja tercapai segala keinginan kita masing-masing. Tes PTNpun tiba, aku ikut tes di Malang disalah satu Universitas Negeri , aku mengambil tes IPS bertentangan dengan jurusanku di SMA yang mengambil kelas IPA. Untuk sementara waktu ini aku jarang berkomunikasi dengan Irvan. Itu kesepakatan kami, agar kita fokus dulu pada cita-cita.
Ngga nyangka Pengumuman Ujian Tulis tiba. Kita tak perlu kemana-mana untuk mengetahui hasil Ujian Tulis tersebut. Cukup di lihat di HP yang kini semakin canggih. Alhamdulillah aku diterima disalah satu Perguruan Tiggi di Malang. Tapi sayang Irvan belum beruntung. Hari ini Irvan ke rumahku dan memberiku ucapan selamat.
“Aku turut bahagia beb, akhirnya apa yang kamu cita-citakan tercapai.”
“Terimakasih beb, kamu jangan terlalu bersedih ya. Masih ada jalur mandiri kok. Kamu harus terus berusaha ya. Modeun ke gwichanah!! Semuanya butuh perjuangan.”
“Iya aku tahu , ini belum akhir. Tapi mungkin kita akan jarang bertemu lagi. Kamu jaga hatimu ya. Akupun juga akan selalu menjaga hatiku.”
Kini sudah mendekati tahun ke lima kita pacaran. Ternyata sudah lama juga ya. Ada yang berubah dari Irvan dia jadi jarang hubungin aku. Entah mungkin dia sibuk, aku harus selalu positif thinking.
Hari ini aku main ke butik ibunya Irvan, lama banget ngga main kesana. Ketika aku nyampek dibutik ibunya Irvan ternyata disana ada Zenda. Aku fikir dia lagi nyari baju disana, ternyata ngga. Dia juga sengaja main kesitu. Ibunya Irvan kelihatan akrab banget dengan Zenda seakan-akan yang jadi pacarnya Irvan itu Zenda. Ibunya Irvan lebih care dengan Zenda dari pada ke aku. Karena aku merasa tak dianggap disitu akhirnya aku memilih pulang. Rasanya sedih banget.
Hari ini Irvan kerumahku. Dia bawa sesuatu untukku. Dia kasih aku kado boneka sepasang satunya boneka cowok memakai seragam dokter dan satunya boneka cewek memakai baju wisuda dan toga. Dia hanya sebentar dirumahku. Sebelum dia pergi dia pegang tanganku erat banget seperti tak mau terpisahkan sikapnya kali ini aneh banget. Dia bilang “ bebs I love you so much. Aku akan mencintaimu sampai matahari terbit dari barat dan terbenam ditimur. You must believe it.”
Aku hanya manggut-manggut saja. Saat pukul sembilan malam Irvan telfon aku , tiba-tiba dia bilang “kaja uri heojija” aku juga bingung kenapa dia bilang begitu. Dan dari mana dia belajar bahasa Korea. Orang kita di sekolah diajarin bahasa Jepang. Dan arti kata itu adalah “ayo kita putus”.  Ngga ada hujan , ngga ada angin kenapa dia tiba-tiba bilang begitu. Siapa yang ngga kaget ketika seseorang yang kita sayang selama bertahun-tahun tiba-tiba ngga mau lagi melanjutkan hubungan kita ini. Rasanya duniaku gelap seketika. Dan aku bertanya alasannya apa tiba-tiba dia minta putus. Dan dia bilang. “ ibu aku minta aku buat jauhin kamu dan pacaran sama Zenda, aku ngga bisa nolak permintaan Ibu aku, aku sayang banget sama ibuku. Dan aku juga sayang banget sama kamu. Semoga kamu bisa dapat yang lebih baik dari aku. Aku bahagia pernah mengenalmu.”
Aku ngga bisa jawab apa-apa, air mataku tak tertahankan lagi. Aku ngga bisa membendungnya. Aku langsung tutup telephonnya. Aku ngga kuat dengar suaranya lagi. Mungkin ini takdirku. Aku ngga bisa menolaknya. Mungkin Allah telah mempersiapkan yang lebih baik di depan sana. Tapi ngga akan mudah melupakannya begitu cepat. Butuh waktu dan entah sampai kapan. Ternyata boneka sepasang itu adalah kado paling indah dan terakhir yang dia berikan untukku. I love you, and I hope we will meet again in the future my heroes.”

0 komentar:

Posting Komentar