"KARENA IBUMU AKU TERLUKA"
Yang aku sayang kini telah diambil orang
Yang aku cinta kini telah tiada
Mungkin ini semua sudah takdir yang maha
kuasa
Setiap
kali mendengar lagu itu aku selalu teringat Irvan,dia kekasihku. Namun kini
kita telah berpisah. Namun perpisahan itu tak pernah kami inginkan. Aku dan
Irvan pacaran udah dari kelas satu SMP. Dan tetap berjalan sampai SMA. Sejak
pertama jadian sampai lima tahun pacaran,kita jarang bertengkar,hubungan kita
juga baik-baik saja. Irvan sering aku ajak
main kerumah. Dia juga sudah akrab dengan kedua orang tuaku. Dia sering
main catur dengan ayahku.
Aku
juga sering diajak kerumahnya. Ibunyanya baik padaku, ibunya punya butik
didekat rumahku. Aku sering main dibutik ibunya. Setiap tiba hari jadian kita,
dia selalu memberi kejutan yang tak pernah bisa aku duga. Kebetulan hari jadian
kita bertepatan dengan hari ulang tahunku.
Ketika
pertama kali ngrayain hari jadian kita. Saat itu usiaku 14 tahun. Irvan
ngajakin aku ke kantin,terus dia ngambil sesuatu dari tasnya. Ternyata dia
mengeluarkan kotak berisi roti. So sweet sih tapi rotinya udah agak ancur,,,,
heeeheee....?????
“Nit,sorry
ya,,,, rotinya ancur, cause tadi aku berangkatnya kesiangan.hmmmm..... so
laria-larian and lupa kalo bawa roti buat kamu.” Kata Irvan padaku dengan wajah
sedih.
“iya ngga apa-apa, ini sudah sesuatu banget buat aku. Thanks ya.”
“iya ngga apa-apa, ini sudah sesuatu banget buat aku. Thanks ya.”
Irvan
tersenyum dan meletakkan lilin dengan angka 1. Ngga nyangka kita pacaran udah
satu tahun. Aku happy banget bisa mengenal Irvan. Dia baik and perhatian sama
aku.
Waktu
terus berjalan,udah hampir dua tahun
kita pacaran. Walau ortuku bilang ini hanya cinta monyet,tapi aku berusaha
untuk bisa jadi yang terbaik untuk Irvan.
Hari jadian
kita yang kedua kita ngga ngrayain ,cause kita sedang disibukkan dengan UAN.
Maklum udah kelas tiga SMP. Setelah lulus kita daftar di SMA yang sama.
Alhamdulillah ternyata Allah masih mengijinkan kita untuk terus bersama. Kita
akhirnya diterima di sekolah yang sama.
Saat ngrayain
hari jadian kita yang ketiga. Dia ngasih aku kalung dengan liontin bertuliskan
huruf depan nama kita masing-masing. Dan sepucuk surat .
Dear
: my love
Kita
udah tiga tahun pacaran. Alhamdulillah kita jarang bertengkar,,,,, hehehehe.
Asyik punya pacar baik kayak kamu. Kamu juga senengkan punya pacar kayak
aku,,,,,,,?????
walau kadang-kadang aku nyebelin and suka jahilin kamu tapi aku sayang banget sama kamu..
met ultah ya bebz,, I hope we are always forever.
walau kadang-kadang aku nyebelin and suka jahilin kamu tapi aku sayang banget sama kamu..
met ultah ya bebz,, I hope we are always forever.
Your
love
Membaca surat
darinya aku tersenyum-senyum sendiri. Ngga nyangka ternyata dia bisa nulis
surat cinta. Hari-hari yang aku lalui begitu indah. Karena Irvan selalu ada
disampingku.
Tanggal 22
september 2011,tepatnya tahun ke empat hari jadian kita.Ini tepat usiaku 17
tahun. Kebetulan dulu Irvan nyatain cintanya tepat dihari ulang tahunku, jadi
hari jadian kita bertepatan dengan ulang tahunku juga. Sweet seventeen yang
begitu indah dalam hidupku. Dan mungkin tak akan terlupakan. Apalagi kata orang
ulang tahun yang ke 17 itu adalah ulang tahun yang special, karena di usia ini
kita mulai beranjak dewasa.
Hari ini Irvan
ngajakin aku ke kafe tempat favorit kita. Aku udah nyiapin kado special buat
dia, biasanya sih dia yang selalu kasih kado. Kali ini aku juga ngasih kado
buat dia. Aku beli jaket couple warna merah satu bertuliskan “namjachingu” (cewek
nyebut pacarnya dalam bahasa korea) dan yang satunya bertuliskan “yeojachingu” (cowok
nyebut pacarnya dalam bahasa korea). Maklum aku termasuk gadis remaja yang suka
K-pop. Meski banyak orang yang bilang cowok korea imitasi semua. Tapi aku suka
lagu dan dance mereka.
Kita janjian
jam tujuh udah harus di kafe. Ternyata aku nyampek duluan. Ku lihat Irvan
dikejauhan bawa bingkisan gede banget, aku ngga tahu itu isinya apaan.
“Hay,, beb..
udah lama?”
“Belum kok beb,
mau makan apa nih?”
“Apa yah,,,
kali ini aku terserah kamu saja deh.”
“Okeyy,,, iga
bakar adja ya.”
Irvan Cuma
manggut-manggut adja. Dia ngasih kado yang dibawa tadi ke aku. Ternyata isinya
boneka doraemon.
“Makasih ya
beb, ini boneka yang aku pengenin dari dulu. Ini aku juga punya sesuatu buat
kamu.”
“Apa ini beb?”
“Udah beb buka
adja, ntar kamu juga tahu.”
Dia kelihatan
seneng banget waktu buka kado dari aku. Dan warna favorite dia warna merah. Selesai
makan Irvan nganterin aku pulang. Didepan rumah aku ngga buru-buru masuk. Hari
ini bintangnya banyak , bulannya terang banget walaupun belum penuh.
“Beb kalau
kata ramalan Yunani kuno, kalo kita nulis nama seseorang yang kita sayang di
antara bintang-bintang. Dia bisa jadi jodoh kita.” Kata Irvan sambil nulis nama
aku.
“Masak sih
beb, aku ngga percaya tahayul kayak gituh.”
“iya juga sih
beb. Udah malem nih, aku pulang dulu ya.”
Malamku kali
ini indah banget, rasanya dunia ini hanya milikku dan Irvan.
Hari-hariku
tetap indah dalam kebahagiaan bersama Irvan. Semester dua kelas XII SMA sudah
tiba. Di kelasku ada anak baru dari Palembang, namanya Zenda. Dia cantik, putih
tapi sayang dia ganjen banget. Dia coba cari perhatian ke Irvan. Bikin sebel aja
dech, dengan semua tingkah lakunya. Irvan sih ngga nangepin dia, tapi dia
seperti teropsesi sekali dengan Irvan. Dia berusaha mencari tahu segala tentang
Irvan. Sampai-sampai dia main kerumahnya Irvan. Dia juga cari-cari perhatian
sama Ibunya Irvan. Aku mulai was-was dengan tingkah laku Zenda. Aku takut ini
bisa jadi bumerang buat hubunganku dengan Irvan. Zenda sering kali main ke
rumah Irvan dan Ibunya juga mulai berbeda sikapnya ke aku. Ibunya sedikit cuek.
Entah apa saja yang Zenda ceritakan pada ibunya Irvan sehingga Ibunya Irvan
bisa care banget sama Zenda.
Sikap Zenda
semakin keterlaluan. Dia selalu ngrecokin aku sama Irvan. Dia selalu ngikutin
Irvan kemanapun Irvan pergi. Aku juga melihat ada yang berbeda dari Irvan,
pandangannya ke Zenda seperti ada rasa. Aku sekarang begitu disibukkan dengan
Ujian Nasional, aku ngga ingin terlalu memikirkan tentang cinta. Biarlah semua
berjalan apa adanya. Bukankah suatu hubungan itu hanya perlu kejujuran dan
kesetiaan disamping sebuah rasa cinta. Ketika Irvan tetap setia maka aku tak
akan pernah khawatir tentang hubungan kami.
Kini Ujian
Nasional telah usai aku disibukkan lagi dengan hasratku untuk bisa diterima di
PTN. Kemaren saat ada kesempatan mengikuti seleksi PTN lewat jalur undangan aku
tidak lolos. Kali ini aku harus bisa lolos lewat jalur tes tulis. Aku memilih
tiga jurusan dalam dua universitas. Dan jurusan yang aku pilih semuanya PGSD.
Itulah cita-citaku menjadi seorang guru SD. Terserah orang mau bilang apa
tentangku yang penting aku bahagia ketika suatu saat nanti aku bisa menjadi
seorang guru SD. Mengajarkan banyak ilmu yang aku tahu pada murid-muridku.
Irvan juga
sibuk dengan PTN, dia daftar ke dokteran di dua buah Universitas Negeri. Semoga
saja tercapai segala keinginan kita masing-masing. Tes PTNpun tiba, aku ikut
tes di Malang disalah satu Universitas Negeri , aku mengambil tes IPS
bertentangan dengan jurusanku di SMA yang mengambil kelas IPA. Untuk sementara
waktu ini aku jarang berkomunikasi dengan Irvan. Itu kesepakatan kami, agar
kita fokus dulu pada cita-cita.
Ngga nyangka
Pengumuman Ujian Tulis tiba. Kita tak perlu kemana-mana untuk mengetahui hasil
Ujian Tulis tersebut. Cukup di lihat di HP yang kini semakin canggih.
Alhamdulillah aku diterima disalah satu Perguruan Tiggi di Malang. Tapi sayang
Irvan belum beruntung. Hari ini Irvan ke rumahku dan memberiku ucapan selamat.
“Aku turut
bahagia beb, akhirnya apa yang kamu cita-citakan tercapai.”
“Terimakasih
beb, kamu jangan terlalu bersedih ya. Masih ada jalur mandiri kok. Kamu harus
terus berusaha ya. Modeun ke gwichanah!! Semuanya butuh perjuangan.”
“Iya aku tahu
, ini belum akhir. Tapi mungkin kita akan jarang bertemu lagi. Kamu jaga hatimu
ya. Akupun juga akan selalu menjaga hatiku.”
Kini sudah
mendekati tahun ke lima kita pacaran. Ternyata sudah lama juga ya. Ada yang
berubah dari Irvan dia jadi jarang hubungin aku. Entah mungkin dia sibuk, aku
harus selalu positif thinking.
Hari ini aku
main ke butik ibunya Irvan, lama banget ngga main kesana. Ketika aku nyampek
dibutik ibunya Irvan ternyata disana ada Zenda. Aku fikir dia lagi nyari baju
disana, ternyata ngga. Dia juga sengaja main kesitu. Ibunya Irvan kelihatan
akrab banget dengan Zenda seakan-akan yang jadi pacarnya Irvan itu Zenda.
Ibunya Irvan lebih care dengan Zenda dari pada ke aku. Karena aku merasa tak
dianggap disitu akhirnya aku memilih pulang. Rasanya sedih banget.
Hari ini Irvan
kerumahku. Dia bawa sesuatu untukku. Dia kasih aku kado boneka sepasang satunya
boneka cowok memakai seragam dokter dan satunya boneka cewek memakai baju
wisuda dan toga. Dia hanya sebentar dirumahku. Sebelum dia pergi dia pegang
tanganku erat banget seperti tak mau terpisahkan sikapnya kali ini aneh banget.
Dia bilang “ bebs I love you so much. Aku akan mencintaimu sampai matahari
terbit dari barat dan terbenam ditimur. You must believe it.”
Aku hanya
manggut-manggut saja. Saat pukul sembilan malam Irvan telfon aku , tiba-tiba
dia bilang “kaja uri heojija” aku juga bingung kenapa dia bilang begitu. Dan
dari mana dia belajar bahasa Korea. Orang kita di sekolah diajarin bahasa
Jepang. Dan arti kata itu adalah “ayo kita putus”. Ngga ada hujan , ngga ada angin kenapa dia
tiba-tiba bilang begitu. Siapa yang ngga kaget ketika seseorang yang kita
sayang selama bertahun-tahun tiba-tiba ngga mau lagi melanjutkan hubungan kita
ini. Rasanya duniaku gelap seketika. Dan aku bertanya alasannya apa tiba-tiba
dia minta putus. Dan dia bilang. “ ibu aku minta aku buat jauhin kamu dan
pacaran sama Zenda, aku ngga bisa nolak permintaan Ibu aku, aku sayang banget
sama ibuku. Dan aku juga sayang banget sama kamu. Semoga kamu bisa dapat yang
lebih baik dari aku. Aku bahagia pernah mengenalmu.”
Aku ngga bisa
jawab apa-apa, air mataku tak tertahankan lagi. Aku ngga bisa membendungnya.
Aku langsung tutup telephonnya. Aku ngga kuat dengar suaranya lagi. Mungkin ini
takdirku. Aku ngga bisa menolaknya. Mungkin Allah telah mempersiapkan yang
lebih baik di depan sana. Tapi ngga akan mudah melupakannya begitu cepat. Butuh
waktu dan entah sampai kapan. Ternyata boneka sepasang itu adalah kado paling
indah dan terakhir yang dia berikan untukku. I love you, and I hope we will
meet again in the future my heroes.”
0 komentar:
Posting Komentar